Birdwatching di Danau Kaca

July 20, 2010 at 3:35 am 1 comment

Pada akhir Juni lalu, beberapa anggota KBC menikmati keindahan alam di Danau Kaca. Danau yang memiliki warna air biru cerah sehingga kita dapat melihat apa yang ada di dalamnya. Perjalanan menuju danau Kaca sungguh menyenangkan. Dalam perjalanan kami disuguhi berbagai pemandangan alam, mulai dari kebun kulit manis hingga persawahan. Butuh waktu 3 jam berjalan kaki untuk dapat mencapai danau, melewati jalan logging, hutan dan tak lupa menyeberang sungai. Kami berangkat sore hari dan cuaca tidak mendukung untuk melakukan pengamatan karena hujan. Tetapi kami cukup beruntung karena 2 ekor kucica kampung (Copsychus saularis) mengawal perjalanan kami. Selebihnya kami tidak menemukan burung lain karena kondisi semakin gelap.

Pagi harinya kami mulai mengamati kondisi di sekitar danau. Hutan di sekitar danau didominasi oleh pohon-pohon tinggi dan cukup rapat. Kami mendapati takur api (Psilopogon pyrolophus) yang bermain dari pucuk pohon satu ke pohon lain. Ketinggian pohon yang ada sekitar 15-18 meter, bahkan lebih. Takur api adalah jenis burung yang umumnya hidup dengan ketinggian 500-1500 m dpl serta menyukai hutan dengan pohon tinggi. Danau Kaca sendiri berada di ketinggian  1.285 m dpl. Sebenarnya masih ada beberapa jenis burung yang kami dengar suaranya, namun kami tidak dapat mengidentifikasi jenisnya.  Pukul 10 kami bersiap berjalan meninggalkan Danau Kaca, sambil “berburu” burung tentunya. Pagi itu cukup cerah sehingga suara kicauan burung pun ramai. Tidak lama kami berjalan kami dikejutkan oleh sekelompok burung yang berkicau dengan ramai di pucuk pohon. Awalnya kami tidak dapat melihat warna karena tepat di bawah sinar matahari. Namun, kelompok burung tersebut merasakan kehadiran kami dan mereka berpencar. Beruntung kami bisa mendapat satu foto untuk identifikasi. Burung tersebut adalah tangkar – uli sumatera (Dendrocitta occipitalis) yaitu salah jenis burung endemik pulau Sumatera. Selang beberapa waktu setelah kelompok tangkar-uli sumatera pergi, pohon yang sama dihinggapi oleh takur api.

Setelah menyebrang sungai Majunto, kami melihat burung cabai merah (Dicaeum cruentatum) terbang dengan gesit dan lincah di sekitar benalu pada pohon-pohon besar di pinggir sungai. Kemudian kami juga melihat kacamata biasa (Zosterops palpebrosus) di cabang pohon muda. Selanjutnya perjalanan kami diiringi oleh turunnya hujan sehingga kami tidak menemukan jenis burung lain. Jenis burung terakhir yang kami temukan adalah gelatik batu kelabu (Parus major) yang berjalan di atas permukaan tanah kemudian melompat masuk ke semak-semak pada jalan setapak. Hujan mulai reda saat kami sudah mencapai persawahan (jalan masuk). Sepanjang perjalanan kami melihat merbah cerukcuk (Pycnonotus goiavier), dan srigunting yang sebelum kami identifikasi jenisnya terbang ke pepohonan.

Perjalanan kami kali ini memang terkesan terburu-buru, tetapi jika tersedia waktu 3 hari di dalam hutan maka akan lebih banyak jenis burung yang diperoleh.

Semoga kesempatan itu akan datang!

kfk.

Entry filed under: birdwatching activities, info kbc. Tags: , , .

KBC is recorded as the first club conducting successful birdwatching competition in Sumatra Bulletin KBC

1 Comment Add your own

  • 1. gunawan simanjuntak  |  July 28, 2010 at 5:50 am

    Wah mantap bgt danau kaca…
    Pasti panoramanya sngat alami dan menyejukkan y???
    Penjelasan mengenai spesies yg ditemukan bsa lbih bnyk lgi klo boleh…

    Terlebih jenis2 yg tergolong dlam jenis appendix atau t’masuk kategori
    IUCN…

    Tpi,poko’e mantaplah buat artikel ini…
    Buat penulisny bleh minta almt e-mailnya???
    Tks…

    Gunawan

    Salam Konservasi

    Reply

Leave a comment

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Kerinci Birdwatching Club (KBC) adalah organisasi non profit yang berkedudukan di Sungai Penuh dan Kerinci. KBC merupakan kelompok binaan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat dengan keanggotaan terbuka untuk umum dari berbagai kalangan, profesi, kelompok usia, ataupun latar belakang pendidikan yang mempunyai minat terhadap kajian burung, peduli terhadap kelestariannya dan mempunyai jiwa konservasi.
July 2010
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031